Ilmu adalah jendela dunia

Carilah Ilmu bagai Mencari mata Air Baru

***** MEMBACA ADALAH CARA UNTUK MENEMUKAN PENGETAHUAN ****

Kamis, 09 Januari 2014

Karya Ilmiah (JUARA 2 Tahun 2013 DI Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan )

ENAM SOLUSI CANTIK MEMBANGUN MORAL BANGSA

          Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Free sex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi serta lebih terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami, misalnya : pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang baik atau mengagumkan.
          Tingginya angka kenakalan remaja di Indonesia cukup menghawatirkan. Menurut Data Biro Statistik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, lima provinsi di Indonesia yang memiliki angka kenakalan remaja yang tinggi adalah Provinsi Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
          Pada kelima provinsi tersebut seringkali timbul tindakan kekerasan yang diekspresikan dengan cara menyakiti diri sendiri dan orang lain. Hal ini dapat menjadi konflik yang lebih luas, baik di dalam maupun antar masyarakat dan negara.
          Dari hasil asesmen yang telah dilakukan oleh PMI, didapat sebuah kesimpulan bahwa lebih dari 65% remaja memiliki masalah di keluarga seperti masalah keuangan, masalah perceraian orang tua dan anggota keluarga meninggal. Hal tersebut akan berdampak pada banyaknya permasalahan yang timbul, seperti penyalahgunaan alkohol, obat-obatan, dan senjata, ketidaksetaraan gender, diskriminasi dan pengucilan, kekerasan terhadap norma-norma budaya, kemiskinan dan kesenjangan akses ekonomi, lemah atau tidak adanya sistem pendukung, dan toleransi terhadap penyalahgunaan kekuasaan.
          Hasil Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, tindak kekerasan di tempat umum biasanya terbuka, dapat dilihat dan terjadi di lapangan sekolah, daerah kumuh dan jalanan di perkotaan.
          Dari hasil deskripsi yang telah digambarkan di atas, maka kita dapati gambaran moralitas pemuda - pemudi bangsa ini sekarang. Kita dapat mengetahui sesungguhnya moral bangsa ini dapat dikatakan belum berada pada kondisi yang baik. Hal ini seharusnya menjadi perhatian kita bersama, guna membentuk moralitas pemuda - pemudi bangsa kita menjadi lebih baik. 
          Ada beberapa penyebab rusaknya moral bangsa Indonesia, pertama yaitu pengaruh budaya luar. Yang dimaksud dengan pengaruh budaya luar ini adalah hal yang mungkin menjadi penyebab rusaknya moral bangsa Indonesia, tak dapat dipungkiri pengaruh budaya barat dapat merusak moral bangsa ini. Sebagai contoh, free sex dan pergaulan bebas yang merupakan produk negara barat yang bebas masuk ke negeri ini. 
        Sedangkan penyebab yang kedua adalah Kurangnya pemahaman agama. Kurangnya Agama ini juga bisa menjadi sebab rusaknya moral bangsa Indonesia. Jika agama yang kita miliki kuat, maka tentu saja kita akan takut berbuat dosa. Sehingga tidak akan ada kejahatan atau paling tidak kejahatan akan sangat minim dalam negeri ini. Contohya saja jika para pejabat negeri ini memiliki landasan agama yang baik, maka akan dapat dipastikan kejahatan korupsi tidak akan terjadi di negeri ini. 
          Serta penyebab yang terakhir adalah adanya kesaalahnya dalam sistem pendidikan Indonesia. Sebagaimana anda tahu anak-anak menghabiskan banyak waktunya di dalam sekolah. Sayangnya sekolah sekarang hanya identik untuk mencari ilmu duniawi saja dan jarang ada yang sekolah yang juga mengajarkan aspek-aspek moral dan jikalau adapun, komposisi pendidikan moral sangat minim.
          Dalam batasan hukum, menurut Philip Rice dan Gale Dolgin, penulis buku The Adolescence, terdapat dua kategori pelanggaran yang dilakukan remaja, yaitu pelanggaran indeks. Yang dimaksud pelanggaran indeks adalah munculnya tindak kriminal yang dilakukan oleh anak remaja. Perilaku yang termasuk di antaranya adalah pencurian, penyerangan, perkosaan, dan pembunuhan. Pelanggaran status, di antaranya adalah kabur dari rumah, membolos sekolah, minum minuman beralkohol di bawah umur, perilaku seksual, dan perilaku yang tidak mengikuti peraturan sekolah atau orang tua.
          Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarag, remaja tidak mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis. Denganperkembangan psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat.
          Faktor faktor Penyebab kenakalan remaja antara lain kurangnya sosialisasi dari orang tua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan social, contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-sosial, kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya), kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak, rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak, tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga, kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga, anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain, perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru, adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan kenakalan remaja.
         Dari fakta fakta yang telah di deskripsikan di awal, banyak yang dapat kita lakukan untuk menekan kenakalan remaja dan menumbuhkan moral bangsa dari pemuda – pemudi Indonesia, yaitu 
1. Untuk menghindarkan diri dari pergaulan yang salah, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak. Karena kepribadian manusia akan terpengaruhi dari pergaulan itu sendiri. Apabila seseorang bergaul di lingkungan yang baik,maka ia akan timbul kepribadian yang baik juga. Dan apabila seseorang bergaul pada kondisi lingkungan yang kurang baik,maka akan timbul kepribadian yang kurang baik juga.

2. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga sangat penting, karena pada banyak kasus kenakalan remaja di sebabkan kurangnya perhatian orang tua. Seperti halnya karena kurangnya perhatian orang tua, seseorang akan cenderung melampiaskan amarahnya pada orang lain dengan tindakan yang tidak wajar yang umumnya dilakukan oleh kaum muda.

3. Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat menyebabkan banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.

4. Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh. Dengan cara mendekatkan diri kepada Allah, rajin beribadah, beramal shaleh, tentu akan membuat kita terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai di jalan Allah. 

5. Adanya mata kuliah Pendidikan moral dan Pengembangan karakter salah satunya Pendidikan Kewarganegaraan yang diikuti mahasiswa untuk menanamkan pada diri masing-masing akan pentingnya pendidikan karakter untuk memperbaiki moral bangsa. Lalu pendidikan agama yang didalamnya terdapat berbagai pendekatan untuk menuju moral yang lebih baik serta memperteguh penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

6. Mampu memanfaatkan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik-baiknya.
Dengan menerapkan enam solusi yang dipaparkan penulis diatas, maka kondisi moral pemuda Indonesia sekarang ini akan dapat diubah kearah yang lebih baik, jika moral pemuda Indonesia secara umum baik, maka perubahan – perubahan pembangunan bangsa Indonesia akan dapat maksimal dan lebih berkembang menjadi lebih baik lagi. Pemuda Indonesia yang memiliki moral yang baik akan menjadi pemimpin masa depan yang nantinya akan dapat berkontribusi dalam pembagunan bangsa Indonesia. 


Daftar Pustaka:
Bancin,Tekka.Makalah fenomena kerusakan moral dan solusinya
http://tekkabancin.blogspot.com/2013/10/makalah-fenomena-kerusakan-moral-dan.html ( Kamis, 5 Des 2013)

Gopher, haidir . Contoh makalah kenakalan remaja
http://contohmakalahkenakalanremaja.blogspot.com/ (Senin, 2 Des 2013)

Sidiq, Anggun Permana .Kurangi Kenakalan Remaja dengan YABC
http://pmi.or.id/ina/publication/?act=detail&p_id=809 (Senin, 2 Des 2013)


Karya Ilmiah ini di ajukan oleh : Ananda Setiawan 
pada Kegiatan Lomba Kreativitas Mahasiswa 
dan mendapat juara 2 
Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar